Langsung ke konten utama

Semprot-semprot Disinfektan

Ini sambungan dari judul Gonta-ganti Himbauan Pemerintah. tapi pas gue baca-baca lagi part ini ga dihimbau pemerintah. Pemerintah melakukan sendiri terus ditiru masyarakat.
..
Ni ya .. Pertama kali gue taunya dari sini


  • Pemulangan WNI dari Wuhan disemprot cairan Disinfektan
https://bisnis.tempo.co/read/1302538/keluar-dari-batik-air-wni-wuhan-langsung-disemprot-cairan-khusus/full&view=ok





  • Sekarang beritanya jadi begini, 
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/30/180000865/peringatan-who--bahaya-penyemprotan-disinfektan-ke-tubuh-manusia




Komentar gue:

  • (komentar dalam bentuk pertanyaan) "Lah emangnya ga pada tau dokter atau ahli-ahli kesehatan tentang bahaya disinfektan yang disemprot ke manusia itu bahaya? Itu dibiarin? malah "mereka" yang lakukan.
  • kenapa pas masyarakat niru/ dinas pemerintahan lain niru/ swasta niru. baru dikasih tau itu bahaya. kan pada udah beli malah-mahal. sayang kan duitnya. mendingan buat bantu-bantu yang terkena COVID-19 entah itu penderita atau petugas medis garda depan atau masyarakat yang terkena dampak ekonomi dari COVID-19
  • kandungan cairan disinfektan dari awal disemprotkan sama aja. kok ya bisa-bisanya malah disemprot ke orang. disemprot kejalanan juga salah. merusak ekosistem lingkungan. 
  • yang bener itu hidup bersih dan lingkungan  bersih. bukan mikro organismenya dimatiin begitu. imun kuat adalah terefektif menangkal COVID-19 masuk.
  • tolonglah kalian (aparatur negara bidang kesehatan) kan udah pada pinter-pinter. jangan main "praktik" aja. dikaji dulu. masyarakat itu mempercayakan kalian. kalian harusnya hati-hati karena kalian punya tanggung jawab yang besar

salam,

BERSAMBUNG





























































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c...

Bibimbab versi mujigae

Makan ini bro~ Nasi aduk-aduk ala korea. Bibimbab.. yeeeeaaahh. Dulu udah pernah makan ini. Ga di foto aja. Sekarang ada kesempatan beli lagi , lebihan duit. Di foto deh. Harga 41.000 plus pajak. Isinya nasi , daging giling, wortel, toge, timun, telor, ditambah saos merah ala korea. Side dishnya fried chicken disaosin dan kimchi. Rasanya enak kok. Wajib coba. Udah disesuaikan sama lidah indonesia. Kalau yang asli koreanya gatau gue. Biar merah merona ga pedes sama sekali. Hehehe..

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya. ...