Masih tentang COVID-19
..
Ini dia, yang himbauannya berubah-ubah. Masih pada inget ga?
Komentar saya:
Pada awalnya himbauan penggunaan masker kesehatan hanya untuk orang sakit atau petugas medis yang kontak langsung dengan orang sakit. Pada prakteknya malah yang sehat yang borong masker terus parahnya lagi banyak yang nimbun dan dijual dengan harga selangit udah kayak harga daging. Kesiannya yang sakit dan petugas medis malah kesulitan dapet masker.
..
Seiring berjalannya waktu, jumlah penderita COVID-19 makin banyak. Ga cuma di Indonesia doang tapi dunia. Khususnya di Indonesia (karena gue di Indonesia), Masyarakatnya seperti silent mengakui kalau dirinya habis pulang dari luar negeri dan habis dari wilayah "zona merah", dan silent pernah alami gejala mirip seperti batuk, bersin, dan demam. Sekalinya dengan sadar kalau dirinya punya gejala sakit COVID-19, RS nya yangn penuh. Carut marut dah. Ini COVID-19 nyebarnya udah sampai mana, susah monitoringnya.
..
WHO akhirnya mengambil langkah "pukul rata" untuk semuanya pakai masker. makin-makinlah masker medis langka di pasaran, sekalinya ada, ya mahal.
..
Muncul lagi himbauan pemerintah pakainya "masker kain" saja karena masker medis cuma yang berhubungan dengan yang sakit dan petugas medis doang. Garda depan kesulitan masker medis kan "lucu" dengernya dan "tega" banget orang-orang. Himbauan ini bersifat wajib malah. misal; yang ga pake masker kain, ga boleh naik kendaraan umum,
..
BERSAMBUNG
..
Ini dia, yang himbauannya berubah-ubah. Masih pada inget ga?
- Masker kesehatan peruntukannya hanya untuk yang sakit
- Himbauan yang sekarang mengenai masker kesehatan:
Komentar saya:
Pada awalnya himbauan penggunaan masker kesehatan hanya untuk orang sakit atau petugas medis yang kontak langsung dengan orang sakit. Pada prakteknya malah yang sehat yang borong masker terus parahnya lagi banyak yang nimbun dan dijual dengan harga selangit udah kayak harga daging. Kesiannya yang sakit dan petugas medis malah kesulitan dapet masker.
..
Seiring berjalannya waktu, jumlah penderita COVID-19 makin banyak. Ga cuma di Indonesia doang tapi dunia. Khususnya di Indonesia (karena gue di Indonesia), Masyarakatnya seperti silent mengakui kalau dirinya habis pulang dari luar negeri dan habis dari wilayah "zona merah", dan silent pernah alami gejala mirip seperti batuk, bersin, dan demam. Sekalinya dengan sadar kalau dirinya punya gejala sakit COVID-19, RS nya yangn penuh. Carut marut dah. Ini COVID-19 nyebarnya udah sampai mana, susah monitoringnya.
..
WHO akhirnya mengambil langkah "pukul rata" untuk semuanya pakai masker. makin-makinlah masker medis langka di pasaran, sekalinya ada, ya mahal.
..
Muncul lagi himbauan pemerintah pakainya "masker kain" saja karena masker medis cuma yang berhubungan dengan yang sakit dan petugas medis doang. Garda depan kesulitan masker medis kan "lucu" dengernya dan "tega" banget orang-orang. Himbauan ini bersifat wajib malah. misal; yang ga pake masker kain, ga boleh naik kendaraan umum,
..
BERSAMBUNG
Komentar
Posting Komentar