Malang benar nasip uus (komika) ini. Makin terkenal karena banyak haters dari kpopers indonesia.
Berawal dari tweetnya yang menyindir kpopers berhijab yang nonton konser exo baru-baru ini. Uus menilai cewek berhijab sekarang pasti lebih memilih nonton konser suju (konser korea) ketimbang nonton konser sulis (penyanyi lagu2 islami).
Uus juga bilang, klo siwon suju, homo. Gd bigbang, narkobaan. Exo, banci. Dan kenapa masih kalian sukai?
Ga berhenti sampai disitu, uus lebih memilih cewek dugem mabok2an daripada cwek jilbab nonton konser jejeritan sampai nangis2.
Let's see kenapa uus ngomong begitu.
Dalam pandangan gue, uus ini menilai cewek berhijab itu kalaupun ngefans sama idol ya tetep menjaga citra/nilai hijab itu sendiri, ga perlu terlalu fanatik yang harus jerit2an dan nangis, posesif banget sama idolanya. Hijab bukan sekedar pakaian luar, berhijab juga perlu menjaga hati dan sikap. Alangkah disayangkan pandangan orang jadi negatif melihat pemakai hijab yang sikapnya seperti belum berhijab.
Uus di twitter menyampaikannya dengan frontal. Mungkin uus menyadari kalau ga frontal, ga ada yang ngeh tapi Uus pun juga harusnya menyadari karakter dari kpopers.
Kpopers memang identik dengan sifat posesifnya terhadap sang idola. Idola lagi deket sama seseorang aj bisa jadi hal besar. Padahal dekat sama seseorang kan hak asasi masing2 individu. Banyak idol yang menyembunyikan status pacarannya atau kedekatan dengan lawan jenis hanya untuk meredam reaksi kpopers yang berlebihan. Ga jarang idol pun susah cari kekasih, bukan karena jadwal sibuk juga tapi ya karena reaksi kpopers tadi. Percaya atau tidak the power of kpopers effect bisa berdampak menjatuh saham agensi yang menaungi sang idol yang terkena isu negatif.
Idol korea seakan dituntut sempurna untuk "memanjakan" kpopers .. Mulai dari penampilan, wajah, sikap, perform. Kurang sedikit bisa dikomentarin ini itu.
Kpopers fanatik sangat setia dan membela habis2an sang idola, mulai dari membeli cd official, nonton konser (dalam dan luar negeri), sampai pesen hotel biar gampang ke venue, beli tiket yang harganya selangit, beli merchandise official, beli majalah yang ada artikel sang idola, update berita sang idola, nyumbang beras kepada yang membutuhkan sebagai bentuk support kepada sang idola.
Dari keloyalan meraka inilah, akhirnya mereka merasa idol mereka adalah milik mereka sepenuhnya, mereka merasa telah berjuang penuh mensupport kesuksesan sang idola.
Saya pribadi suka kpop tapi tidak fanatik dan tidak memfanatikkan diri. Saya ingat kata2 patrick star "pemujaan yang berlebihan itu tidak baik", dan kata2 ini sangat cocok untuk kondisi yang seperti ini buat saya.
Saya tidak sepenuhnya menyalahkan uus. Niat uus baik yang mengingatkan akan sikap wanita berhijab tapi mungkin caranya tidak dipahami kpopers. Jadilah heboh dan mendulang haters.
Membaca tweet uus tentang ini pun saya memahaminya sebagai sebuah pandangan. "oh ada yang beranggapan seperti itu toh" ..ya sudah, itu sebagai masukkan saja.
Saya juga tidak menyalahkan kpopers berhijab, klo berhijab ga boleh nonton konser gitu? Kan ya ga gtu juga. Ngefanslah dengan baik-baik, pasti idola kita bangga klo kita berpikir dewasa,
udah gitu ga gampang kepancing atau kesulut sama omongan orang, klo ada omongan orang yg dianggap menyinggung kita atau idol kita, ya minta "baik-baik" penjelasan dari orang yang dianggap menyinggung tadi. Jangan langsung saling sindir, hina, caci maki, apalagi nyumpahin mati. Kan orang itu juga punya ibu. Gimana perasaan ibunya nanti.
Sudahlah jangan dibesar-besarkan hal seperti ini. Damai-damai sajalah. Apa untungnya bagi kedua belah pihak. Terkenal karena banyak haters apa enaknya sih? Dan apa bangganya jadi fans yang suka ngebash?
Banggalah akan karya yang positif yang bisa bikin perubahan di sekitar kita lebih baik.
Berhijab atau tidak, itu hak masing"
Fanatik atau tidak, itu pun sama.
Tapi saling menyakiti hati, siapapun itu. Itu salah.
Kita mengenal konsep berdialog, berdiskusi, diplomasi. Pakailah itu, biar jelas salah pahamnya dimana dan maunya apa.
Itulah opini saya, itu adalah hak asasi saya untuk berpendapat.
Sekian.
I luv kpop and I luv stand up comedy.
Berawal dari tweetnya yang menyindir kpopers berhijab yang nonton konser exo baru-baru ini. Uus menilai cewek berhijab sekarang pasti lebih memilih nonton konser suju (konser korea) ketimbang nonton konser sulis (penyanyi lagu2 islami).
Uus juga bilang, klo siwon suju, homo. Gd bigbang, narkobaan. Exo, banci. Dan kenapa masih kalian sukai?
Ga berhenti sampai disitu, uus lebih memilih cewek dugem mabok2an daripada cwek jilbab nonton konser jejeritan sampai nangis2.
Let's see kenapa uus ngomong begitu.
Dalam pandangan gue, uus ini menilai cewek berhijab itu kalaupun ngefans sama idol ya tetep menjaga citra/nilai hijab itu sendiri, ga perlu terlalu fanatik yang harus jerit2an dan nangis, posesif banget sama idolanya. Hijab bukan sekedar pakaian luar, berhijab juga perlu menjaga hati dan sikap. Alangkah disayangkan pandangan orang jadi negatif melihat pemakai hijab yang sikapnya seperti belum berhijab.
Uus di twitter menyampaikannya dengan frontal. Mungkin uus menyadari kalau ga frontal, ga ada yang ngeh tapi Uus pun juga harusnya menyadari karakter dari kpopers.
Kpopers memang identik dengan sifat posesifnya terhadap sang idola. Idola lagi deket sama seseorang aj bisa jadi hal besar. Padahal dekat sama seseorang kan hak asasi masing2 individu. Banyak idol yang menyembunyikan status pacarannya atau kedekatan dengan lawan jenis hanya untuk meredam reaksi kpopers yang berlebihan. Ga jarang idol pun susah cari kekasih, bukan karena jadwal sibuk juga tapi ya karena reaksi kpopers tadi. Percaya atau tidak the power of kpopers effect bisa berdampak menjatuh saham agensi yang menaungi sang idol yang terkena isu negatif.
Idol korea seakan dituntut sempurna untuk "memanjakan" kpopers .. Mulai dari penampilan, wajah, sikap, perform. Kurang sedikit bisa dikomentarin ini itu.
Kpopers fanatik sangat setia dan membela habis2an sang idola, mulai dari membeli cd official, nonton konser (dalam dan luar negeri), sampai pesen hotel biar gampang ke venue, beli tiket yang harganya selangit, beli merchandise official, beli majalah yang ada artikel sang idola, update berita sang idola, nyumbang beras kepada yang membutuhkan sebagai bentuk support kepada sang idola.
Dari keloyalan meraka inilah, akhirnya mereka merasa idol mereka adalah milik mereka sepenuhnya, mereka merasa telah berjuang penuh mensupport kesuksesan sang idola.
Saya pribadi suka kpop tapi tidak fanatik dan tidak memfanatikkan diri. Saya ingat kata2 patrick star "pemujaan yang berlebihan itu tidak baik", dan kata2 ini sangat cocok untuk kondisi yang seperti ini buat saya.
Saya tidak sepenuhnya menyalahkan uus. Niat uus baik yang mengingatkan akan sikap wanita berhijab tapi mungkin caranya tidak dipahami kpopers. Jadilah heboh dan mendulang haters.
Membaca tweet uus tentang ini pun saya memahaminya sebagai sebuah pandangan. "oh ada yang beranggapan seperti itu toh" ..ya sudah, itu sebagai masukkan saja.
Saya juga tidak menyalahkan kpopers berhijab, klo berhijab ga boleh nonton konser gitu? Kan ya ga gtu juga. Ngefanslah dengan baik-baik, pasti idola kita bangga klo kita berpikir dewasa,
udah gitu ga gampang kepancing atau kesulut sama omongan orang, klo ada omongan orang yg dianggap menyinggung kita atau idol kita, ya minta "baik-baik" penjelasan dari orang yang dianggap menyinggung tadi. Jangan langsung saling sindir, hina, caci maki, apalagi nyumpahin mati. Kan orang itu juga punya ibu. Gimana perasaan ibunya nanti.
Sudahlah jangan dibesar-besarkan hal seperti ini. Damai-damai sajalah. Apa untungnya bagi kedua belah pihak. Terkenal karena banyak haters apa enaknya sih? Dan apa bangganya jadi fans yang suka ngebash?
Banggalah akan karya yang positif yang bisa bikin perubahan di sekitar kita lebih baik.
Berhijab atau tidak, itu hak masing"
Fanatik atau tidak, itu pun sama.
Tapi saling menyakiti hati, siapapun itu. Itu salah.
Kita mengenal konsep berdialog, berdiskusi, diplomasi. Pakailah itu, biar jelas salah pahamnya dimana dan maunya apa.
Itulah opini saya, itu adalah hak asasi saya untuk berpendapat.
Sekian.
I luv kpop and I luv stand up comedy.
posted from Bloggeroid
Komentar
Posting Komentar