Langsung ke konten utama

Ngopi cantik berakhir duka

Ini rame banget di tv. Ini jadi berita nasional dan bisa naikin rating kalau membahas ini.
Tahu yang saya maksud?

Yang suka nonton news pasti tau banget atau minimal ngeh lah kalau ada kasus orang meninggal karena minum kopi..

KOPI?
Iya kopi.. Bukan kopi sembarang kopi. Kopinya ada racun sianidanya.

Jadi awalnya.
Ada 3 wanita cantik nan mapan hidupnya, janjian ngopi2 cantik di cafe oliver, sebut saja J, M, H..
J dateng duluan karena biar ga repot kena 3 in 1 katanya. M ada meeting, selesai meeting ke cafe itu alias datengnya belakangan, H juga dateng belakangan.

Sesampainya J. J dengan baiknya prepare beli buah tangan untuk M dan H sembari nunggu mereka dateng, sebelum masuk kafe. Habis belanja, J ke kafe dan pesen minum koktail dan kopi, langsung bayar pula dengan maksud mentraktir dan lebih efisien saja saat temannya datang, minumannya sudah ada.

M dan H akhirnya datang juga, datangnya bersamaan. Tanpa menaruh rasa curiga, M minum kopi pesanannya di meja, rasanya pahit dan sempat bilang ke temannya, kopinya ga enak. M minta diambilkan air putih tapi takdir berkata lain, tubuh M keburu kejang-kejang, mulut keluar busa. M dibawa ke klinik mall untuk pertolongan pertama dan akhirnya dirujuk ke RS abdi waluyo. M meninggal dengan cepat setelah menenggak kopi.

Pasti pikiran kalian, gampang toh tinggal liat cctv saja kan keliatan siapa yang nuang racunnya.

Masalahnya kopinya ditutupin paperbag J, yang belanjaannya tadi sebelum ke cafe itu, udah gitu ga bisa keliatan jelas, posisinya termasuk jauh dari cctv. J juga gamau gitu aja disalahin sebagai pelaku.

Tapi korban ada masa pelakunya ga ada?
Kasus ini masih terus bergulir. J ditetapkan sebagai tersangka sekarang.

Ada motif yg melingkupi kasus ini.
1. Yang jelas bukan uang dh. Semuanya orang tajir.
2. Cinta segitiga antara M, J, A sebagai suami M.
3. Lesbi
4. Kepribadian ganda J.

Mari kita pantau kelanjutannya. Semoga yang membuat M meninggal dapat terungkap sejelas-jelasnya dan dihukum sesuai hukum yang berlaku.

Sekian.

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c...

Bibimbab versi mujigae

Makan ini bro~ Nasi aduk-aduk ala korea. Bibimbab.. yeeeeaaahh. Dulu udah pernah makan ini. Ga di foto aja. Sekarang ada kesempatan beli lagi , lebihan duit. Di foto deh. Harga 41.000 plus pajak. Isinya nasi , daging giling, wortel, toge, timun, telor, ditambah saos merah ala korea. Side dishnya fried chicken disaosin dan kimchi. Rasanya enak kok. Wajib coba. Udah disesuaikan sama lidah indonesia. Kalau yang asli koreanya gatau gue. Biar merah merona ga pedes sama sekali. Hehehe..

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya. ...