Langsung ke konten utama

Sesak, Cari Sesuap Nasi, Meniti Masa Depan

Ilustrasi yang anda lihat bukan orang yang lagi datang konser untuk liat idolanya. Ini lagi cari kerja lewat jobfair. Mengenaskan. Tempat kecil disesaki ribuan orang. Itulah negeriku.

Bagi anda yang sudah punya "channel" kerja, anda tidak akan pernah merasakan hal seperti ini. Ya apakah anda tahu, melihat lowongan yang ditempel aja susahnya bukan main, apalagi jalan untuk menyusuri tiap booth yang tersedia. Panas, padat, sesak, sampah, awas ada copet, kaki pegal, untuk menaruh cv saja susah adalah situasi dan kondisi pada saat itu.
Belum lagi ada yang nanya2 dulu ke hrdnya. Mengantri mengular ke belakang.

Kondisi tidak menguntungkan juga terasa ketika melihat lowongan yang tidak sesuai jurusan. Sekalinya sesuai dengan jurusan, ada batas pengalaman. Sudah begitu, pakai syarat penampilan menarik dan proporsional.
Lengkap sudah lika liku duka dialami.

Coba orang yang pakai channel kerja, sudah dapat kerja, ga di tes, ga suruh nunggu, pasti masuk, ga bakal ada penilaian kinerja tapi herannya masih aja ngeluh "cape kerja, ngantuk"
Wahai kalian yang beruntung, hargai kami ini. Sekalipun kami dipanggil itupun tak tentu, kadang lama, kadang cepat, kadang ga dipanggil sama sekali. Belum tahap berikutnya, kadang lolos, kadang ngga. Kami harus memulainya dari awal lagi jika gagal.

Ya Allah beri kami jalan terbaik. Engkau melihat kami susah kepayahan. Berkahi kami dengan pekerjaan yang berguna bagi masa depan. Dan untuk mereka yang masih mengeluh walau dalam kondisi beruntung. Beri mereka kesadaran dengan peristiwa yang nantinya bisa menghargai atau bahkan membantu kami.

Saya mengalami...

*tulisan ini dibuat di commuter line, menuju ke rumah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya.

Alone outside alone inside,,

Ini cerita late post ya. Baru ini gue cerita. Ini ticket masuk bioskop inisial DK. Sumpah sepi banget ini film yang nonton. Situasi di dalam bioskop adalah yang diidam2kan pasangan yang hobi gelap2an dan sepi. Gue cuma cerita situasinya, gue ga nyuruh yang aneh2. Filmnya si oke dan lucu. Tapi sepi banget, udah sepi mana gelap, ya nonton bioskop gelaplah. Dan you know, gue kaya cewek crazy, weird, dan frustasi di mall tempat orang kaya. Gue nonton mennnn. Sendirian. 1 doang. Gue doang satu ruangan nonton film itu. Duduk tengah makan popcorn ukuran large. Biar sampai tu film selesai masih ada yang dikunyah di mulut gue. What??? Sesuka apa sih lu sama tu film. Sampai bela2in nonton 1 orang 1 ruangan gitu. Biar ceritanya lucu tetep horor.. Nah ini. Otak gue kayak ga normal tapi gue nganggepnya normal. Gue kadang jadi orang membingungkan yang ga bisa diterima akal sehat. Jadi gini. Gue ada urusan pagi2, gue pikir selesainya sore, eh taunya selesainya siang jam 11an. Yailah mas