Yang namanya manusia itu ga bisa lepas dari namanya komunikasi, entah itu komunikasi satu arah, dua arah, multi. Ya manusia itu makhuk sosial, ga mungkin hidup sendiri. Hidup bersama yang lainnya dan otomatis membutuhkan komunikasi.
Komunikasi itu simplenya mengirim pesan agar yang mendapat pesan itu mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim.
Komunikasi bisa berupa laporan informasi. Jurnalis, sebagai misalnya. Melaporkan berita di lapangan di tkp. Apa yang dilihat, dirasakan, didengar, kemudian dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, jelas sehingga semua lapisan masyarakat dapat memahami laporan berita.
Di jaman sekarang, rasanya semua orang berbakat jadi jurnalis. Dikit-dikit foto, entah foto mukanya sendiri, foto makanan, foto tempat mahal, foto barang unik dan lain-lain,, ud gt juga dikit-dikit update status terkini tentang dirinya, dikit-dikit share location, dikit-dikit ngeposting lagu apa yang dia denger, dikit-dikit lapor, wartawan aja ga gtu2 amat.
Walaupun sekilas mirip jurnalis tapi kualitas yang dilaporkan jelas jauh berbeda. Jurnalis profesional mengabarkan berita terupdate perkembangan terkini masyarakat yang membuat pendengarnya bertambah wawasan, informatif edukatif banget.
Ada teknik-teknik penyampaian pesan yang efektif sehingga para pendengarnya langsung nyambung sama apa yang diomongin.
Sedangkan jurnalis dadakan malah arahnya ke pamer, curhat, gaya-gayaan, saling sindir, bete-betean,, kontent yang informatifnya kurang, ketutup sama pamernya itu.
Anda bisa saja berjiwa jurnalis tapi sikap anda apakah sudah termasuk di dalamnya?
Anda sudah punya jawabannya di dalam hati..
Komentar
Posting Komentar