Langsung ke konten utama

Buka lapak vs tokopedia

Situs jual beli online ini memang ngehitz bangett di tanah air. Ga ada lagi namanya pembeli ketipu, yang setelah mereka transfer, duitnya malah digondol penjual gadungan atau kasus dikirim barang ngasal atau kasus terlambat banget ngirimnya. Semua bisa di report, walaupun butuh proses.

Sekarang sistemnya pakai rekening bersama coyy~.. Pembeli transfer ke rekening yang ditunjuk oleh situs jb online ini. Kalau barangnya sudah sampai ketangan pembeli, duitnya bakal ditransfer ke rekening penjual.

Taunya udah sampai apa belum? ya kerjasama dengan ekspedisi terkait. Trackingnya keliatan kan di akun buka lapak atau tokopedia.. Bisa juga tracking di web ekspedisinya.

Kalau pembelinya udah dapet barangnya tapi ga konfirm gimana? Dalam 2 hari duit cair sendiri ke penjual. Hmm bete sih. Pembeli minta cepet kirim, begitu sampai paketnya lupa dah konfirm. Sabar-sabarin aja kalau gitu mah.

Gimana sih bisa jual beli online di situ?
Ya buat akun aj, diwebnya dikasih tau dengan jelas cara jual dan cara belinya kok. Intinya mau baca aj. 
Nah kalau buka lapak ada fitur quick buy, tanpa buat akun, cukup modal email sama duit transferan.

Bagus mana? Pakai situs buka lapak atau tokopedia.
Gue lebih suka tokopedia. Promote produk gratis. Kalau di buka lapak harus beli "push" atau semacam "sundul" kalau di kaskus.

Di tokopedia tapi kadang suka error. Kadang ditrackingnya, kadang di log in nya, kadang di dalam akun kitanya, kaya mendali yang tiba-tiba berkurang, atau data transaksi kacau. Gue pernah nol semua. Tapi balik lagi kok. Kudu sabar aja. Crowded soale. Yang penting duit yang beli diterima atau paket dari penjual sampai. Itu aj dulu. Ya namanya juga banyak penggemarnya ni situs.

Tertarik bertransaksi online?
Itu pilihan masing-masing.

Sekian
Annyeong^^

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya.

Alone outside alone inside,,

Ini cerita late post ya. Baru ini gue cerita. Ini ticket masuk bioskop inisial DK. Sumpah sepi banget ini film yang nonton. Situasi di dalam bioskop adalah yang diidam2kan pasangan yang hobi gelap2an dan sepi. Gue cuma cerita situasinya, gue ga nyuruh yang aneh2. Filmnya si oke dan lucu. Tapi sepi banget, udah sepi mana gelap, ya nonton bioskop gelaplah. Dan you know, gue kaya cewek crazy, weird, dan frustasi di mall tempat orang kaya. Gue nonton mennnn. Sendirian. 1 doang. Gue doang satu ruangan nonton film itu. Duduk tengah makan popcorn ukuran large. Biar sampai tu film selesai masih ada yang dikunyah di mulut gue. What??? Sesuka apa sih lu sama tu film. Sampai bela2in nonton 1 orang 1 ruangan gitu. Biar ceritanya lucu tetep horor.. Nah ini. Otak gue kayak ga normal tapi gue nganggepnya normal. Gue kadang jadi orang membingungkan yang ga bisa diterima akal sehat. Jadi gini. Gue ada urusan pagi2, gue pikir selesainya sore, eh taunya selesainya siang jam 11an. Yailah mas