Langsung ke konten utama

Taat Pribadi: antara mengadakan uang dan menggandakan uang

Ini jelas-jelas kasus pengandaan uang guys! Ruame di tv. Jarang nonton tv aja kemungkinan besar kalian tetep tau. Kalau ngga tau. Kebangetan, gadget kalian fungsinya apah.

Berkedok padepokan, sang guru besar, Taat Pribadi (unik ya namanya) mengaku bisa memperbanyak uang, emas, perhiasan. Bukti? Banyak video yang merekam sang guru menggandakan uang. Duduk di singgasana dengan jubah besar yang ada kantong besarnya juga. Beliau baca "mantra" dan uang dkk muncul di kantong jubahnya itu, beliau ambil dan pertontonkan kepada santrinya.

Kok bisa? Ya antara sulap dan gaib. Santrinya sih menganggapnya anugrah dari Yang Maha Kuasa. Masyarakat luar ngeliatnya penipuan. Menggandakan uang berarti memalsukan uang. Nomor seri uang ada yang sama atau yang dibuat-buat.

Hmm~~ gue pribadi menganggapnya penipuan. Ya kali bisa begitu, kalau pun bisa gandain uang, mah buat dirinya sendiri aj. Ga perlu bikin komunitas seperti itu. Kalau niat bantu orang pakai uang, kasihlah "kail"nya bukan kasih "ikan"nya. Biar mendidik rajin dan bukan pemalas.

Santri-santri ini seolah "mendewakan", karena ga perlu usaha kerja keras dapat uang banyak. Masyarakat kita mudah "menyerah" di hidup dan mencari jalan pintas. Hati-hati musyrik..

Anehnya ada saja kaum intelek, pejabat, orang yang udah kaya tetep ikutan aliran ini. Ngakunya si padepokan, tapi kata salah satu mantan santrinya, sang guru bahkan tidak bisa ngaji. Banyak jimat-jimat. Islam ga pernah begitu. Leave that place now guys!

Selain menggandakan uang, sang guru terlibat kasus pembunuhan mantan santrinya yang ingin membuka rahasia praktek menggandakan uang.

Sekarang sang guru ditangkap polisi. Perkembangan saat ini ada duit asli dan duit palsu dari hasil prakteknya itu. Emasnya ternyata dari kuningan.
Yupp masih terus diselidiki..

Catatan dari gue:
Sudahlah. Yang normal-normal aja. Hidup damai dengan harta yang halal, walaupun ga mudah mendapatkannya. Insya Allah, Allah ganti dalam bentuk lain atau diganti di surga. Daripada hidup di dunia dibenci Allah, dan diakhirat kita disiksa.

Life is never easy guys. Fight forever!
Done.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c...

Bibimbab versi mujigae

Makan ini bro~ Nasi aduk-aduk ala korea. Bibimbab.. yeeeeaaahh. Dulu udah pernah makan ini. Ga di foto aja. Sekarang ada kesempatan beli lagi , lebihan duit. Di foto deh. Harga 41.000 plus pajak. Isinya nasi , daging giling, wortel, toge, timun, telor, ditambah saos merah ala korea. Side dishnya fried chicken disaosin dan kimchi. Rasanya enak kok. Wajib coba. Udah disesuaikan sama lidah indonesia. Kalau yang asli koreanya gatau gue. Biar merah merona ga pedes sama sekali. Hehehe..

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya. ...