Entah apa. Kenapa beruntun begini.
Dimulai dari reshuffle kabinet kerja. Salah satunya mengganti menteri ESDM, dipilihlah Bapak Arcandra jadi menteri ESDM yang baru. Nahh.. Pak arcandra ini ternyata punya paspor Amrik asli tapi punya juga paspor Indonesia tapi hebatnya diangkat jadi menteri (selama 20 hari menjabat). Nah bingung kan lu pada. Pak candra sebenernya warga negara mana?
Kewarganegaraan Indonesia akan otomatis hilang jika ybs sudah memilih kewarganegaraan yang lain tapi paspor Amriknya asli, berarti Pak Arcandra udah jadi warga Amrik.
Tapi juga Pak arcandra diangkat jadi menteri ESDM, di Amrik juga punya peraturan, klo jadi warga negara Amrik tapi memangku jabatan publik di negara lain, maka kewarganegaraan Amriknya otomatis gugur.
Nah Pak Arcandra kewarganegaraannya apa sekarang? Yang gw tonton di berita2. Pak Arcandra jadi stateless alias ga punya kewarganegaraan. Stay dulu di Indonesia, mengingat tumpah darahnya asli Indonesia. Sambil ngurus jadi WNI lagi.
Ada lagi kejadian.
Gloria anak paskib udah lolos seleksi sampai tahap akhir. Tinggal nampil aja pas 17agustan ke istana merdeka. Ehh.. Ga jadi nampil pas pagi2 karena ketahuan dia punya dwi kewarganegaraan. Yang namanya belum 18 tahun, klo ga salah ya, masih punya 2 kewarganegaraan. Sedangkan kalau jadi paskib pas acara kenegaraan ya harus 1 kewarganegaraannya, WNI.
Kecewa banget itu anak. Dia merasa dipermainkan. Kenapa ga dari awal digugurkan saja kepesertaannya, toh ibunya udah bilang dia anak blesteran ke pihak terkait. Kata pihak panitia, sang ibu harus buat semacam surat "ngelapor" keterangan tentang asal usul anaknya kemudian dilaporkan.
Cari jalan tengah.
Sama Pak Jokowi akhirnya diizinkan nampil pas nurunin bendera sore harinya. Ya dipikir2 udah terlanjur "lolos" dan itu anak udah berjuang sekuat tenaga untuk jadi perwakilan dari daerahnya. Berakhir bahagia cerita yang ini.
Satu lagi, haji..
Hah haji? Iya yang di Filipina.
Kuota haji yang terbatas, menjadikan peluang bisnis ilegal bagi travel. Travelnya pakai kuota haji negara lain yang "tidak terpakai". Ini paket hajinya muahal sekitar 150juta. Resikonya tinggi tapi cepet ke tanah sucinya, setahun kemudian berangkat kalau ga salah.
Orang2 kita tertarik dengan iming2 cepet dapet kuotanya tanpa berpikir kelegalannya. Calon haji disuruh ke filipin 2x. Yang pertama buat paspor yang kedua, berangkat dari sana.
Ada yang bilang paspor filipin yang dibuat itu, asli.
Nah ini. Berarti calon haji yang pakai jalur ini, kewarganegaraannya jadi bingung. Disatu sisi kalau paspornya asli filipin, otomatis akan hilang kewarganegaraan Indonesianya.
Kok bisa asli paspor filipinnya, KTPnya aj ga asli, berarti paspornya ga asli juga dong, data awalnya kan "dibuat-buat"? dan mereka ga hilang kewarganegaraaannya?. Nah ini dikembalikan lagi dari memverifikasi data awal sampai jadi itu paspor. Diurutin dan dikelompokin kesalahan2 yang terjadi. Yang jelas itu tindakan ilegal. Tapi spesifikasi dinyatakan ilegal harus dirinci, biar jelas.
Ada2 aja ya. Makanya cek ricek dulu sebelum melakukan sesuatu.
Sekian.
Dimulai dari reshuffle kabinet kerja. Salah satunya mengganti menteri ESDM, dipilihlah Bapak Arcandra jadi menteri ESDM yang baru. Nahh.. Pak arcandra ini ternyata punya paspor Amrik asli tapi punya juga paspor Indonesia tapi hebatnya diangkat jadi menteri (selama 20 hari menjabat). Nah bingung kan lu pada. Pak candra sebenernya warga negara mana?
Kewarganegaraan Indonesia akan otomatis hilang jika ybs sudah memilih kewarganegaraan yang lain tapi paspor Amriknya asli, berarti Pak Arcandra udah jadi warga Amrik.
Tapi juga Pak arcandra diangkat jadi menteri ESDM, di Amrik juga punya peraturan, klo jadi warga negara Amrik tapi memangku jabatan publik di negara lain, maka kewarganegaraan Amriknya otomatis gugur.
Nah Pak Arcandra kewarganegaraannya apa sekarang? Yang gw tonton di berita2. Pak Arcandra jadi stateless alias ga punya kewarganegaraan. Stay dulu di Indonesia, mengingat tumpah darahnya asli Indonesia. Sambil ngurus jadi WNI lagi.
Ada lagi kejadian.
Gloria anak paskib udah lolos seleksi sampai tahap akhir. Tinggal nampil aja pas 17agustan ke istana merdeka. Ehh.. Ga jadi nampil pas pagi2 karena ketahuan dia punya dwi kewarganegaraan. Yang namanya belum 18 tahun, klo ga salah ya, masih punya 2 kewarganegaraan. Sedangkan kalau jadi paskib pas acara kenegaraan ya harus 1 kewarganegaraannya, WNI.
Kecewa banget itu anak. Dia merasa dipermainkan. Kenapa ga dari awal digugurkan saja kepesertaannya, toh ibunya udah bilang dia anak blesteran ke pihak terkait. Kata pihak panitia, sang ibu harus buat semacam surat "ngelapor" keterangan tentang asal usul anaknya kemudian dilaporkan.
Cari jalan tengah.
Sama Pak Jokowi akhirnya diizinkan nampil pas nurunin bendera sore harinya. Ya dipikir2 udah terlanjur "lolos" dan itu anak udah berjuang sekuat tenaga untuk jadi perwakilan dari daerahnya. Berakhir bahagia cerita yang ini.
Satu lagi, haji..
Hah haji? Iya yang di Filipina.
Kuota haji yang terbatas, menjadikan peluang bisnis ilegal bagi travel. Travelnya pakai kuota haji negara lain yang "tidak terpakai". Ini paket hajinya muahal sekitar 150juta. Resikonya tinggi tapi cepet ke tanah sucinya, setahun kemudian berangkat kalau ga salah.
Orang2 kita tertarik dengan iming2 cepet dapet kuotanya tanpa berpikir kelegalannya. Calon haji disuruh ke filipin 2x. Yang pertama buat paspor yang kedua, berangkat dari sana.
Ada yang bilang paspor filipin yang dibuat itu, asli.
Nah ini. Berarti calon haji yang pakai jalur ini, kewarganegaraannya jadi bingung. Disatu sisi kalau paspornya asli filipin, otomatis akan hilang kewarganegaraan Indonesianya.
Kok bisa asli paspor filipinnya, KTPnya aj ga asli, berarti paspornya ga asli juga dong, data awalnya kan "dibuat-buat"? dan mereka ga hilang kewarganegaraaannya?. Nah ini dikembalikan lagi dari memverifikasi data awal sampai jadi itu paspor. Diurutin dan dikelompokin kesalahan2 yang terjadi. Yang jelas itu tindakan ilegal. Tapi spesifikasi dinyatakan ilegal harus dirinci, biar jelas.
Ada2 aja ya. Makanya cek ricek dulu sebelum melakukan sesuatu.
Sekian.
posted from Bloggeroid
Komentar
Posting Komentar