Ada yang beli ceritanya. Ya seneng dong, alhamdulillah.. Tapi yang beli dropshipper dan terpaksa gue tolak, kenapa? Karena menurut gue sistem dropship itu masih abu-abu halal haramnya dan gue gamau terlibat dalam praktek ini. Dia ga pernah pegang produk yang gue jual tapi berani-beraninya ngejualin "tiba-tiba" tanpa kesepakatan ijab kabul sebagai dropshipper ke suplier atau sebaliknya. Langsung minta dikirimin paket. Gue seperti pesuruh dia.
Si dropshipper ini main klik order aja tanpa membaca catatan yang gue buat, didalam catatannya sudah ditulis no dropshipper lohh~
Inilah efek ga baca. Ngasal aja. Ya salahnya sendiri.
Setelah gue tolak yang pertama. Dia klik order lagi. Dia bilang, ya gapapalah ga usah ditulis nama dia sebagai pengirim, tapi tulis nama gue sebagai supplier aja. Gue bilang bukan soal itu, maaf ga bisa.
Iyalah gue gamau. Tetep aja sistemnya dropship yang rentan penipuan ke konsumen.
Biar ala kadarnya, yang penting jelas halal haramnya. Halal dan toyib itu penting. Itu yang sampai sekarang gue yakini. Gue pengen hati gue tenang aja. Bukan sok-sok agamis.
Sekian.
Si dropshipper ini main klik order aja tanpa membaca catatan yang gue buat, didalam catatannya sudah ditulis no dropshipper lohh~
Inilah efek ga baca. Ngasal aja. Ya salahnya sendiri.
Setelah gue tolak yang pertama. Dia klik order lagi. Dia bilang, ya gapapalah ga usah ditulis nama dia sebagai pengirim, tapi tulis nama gue sebagai supplier aja. Gue bilang bukan soal itu, maaf ga bisa.
Iyalah gue gamau. Tetep aja sistemnya dropship yang rentan penipuan ke konsumen.
Biar ala kadarnya, yang penting jelas halal haramnya. Halal dan toyib itu penting. Itu yang sampai sekarang gue yakini. Gue pengen hati gue tenang aja. Bukan sok-sok agamis.
Sekian.
posted from Bloggeroid
Komentar
Posting Komentar