Langsung ke konten utama

Ke ujung timur jawaaa~~~

Ke banyuwangi.. Jauhhh tapi seneng. Ga semua orang punya sodara di banyuwangi. Perjalanan darat pakai kereta terpanjang sejawa. Mengunjungi sepupu yang menikah.

Kereta. Pilih kereta karena sensasinya bedaa..
Murah, lama, pegel, itu bagian yang sangat ikhlas gue terima. Memaknai perjalanan hidup itu tidak mudah dan singkat. Ada proses didalamnya.

Kereta ekonomi krakatau. It's ok. I'm happy.


Bangkunya tegak 90 derajat. Asikin aja. Ga panas. Ada ac nya. Bangkunya hadap-hadapan.
Pasar senen-madiun.

Panas membara disini. Ac muati digerbong gue doang. Perjalanan madiun-karangasem. Kereta sri tanjung.


Lusuh, sumpek, gerah, dikipasin malah muncul udara panas. Sauna gratis.

Beberapa stasiun yang gue ambil. Gitu doang c, tapi gue memang melewatinya.











Malah yang karang asem yang ga gue foto. Wakyu dateng udah jam 11 malem, waktu pulqng 5 menit lagi keretanya dateng alias mepet. Satu-satunya bukti gue ke sana ya tiket perjalanan pp.

Baliknya mendingan fasilitasnya.











Oiya, gue ngelewatin wisata lumpur lapindo.
Temboknya doang c. Kalau mau liat lumpurnya harus naik ke atas, gue cuma melintas doang.





Yah begitulah, 80 persen gue hidup dikereta, 19 persennya di tempat penginapan, 1 persen kondangan. Jadwal padet banget.
Gue nulis di blog ini ga akan kerasa apa-apa oleh kalian. Tapi dihati gue, ini penuh kenangan buanget.

Sekian.
Annyeong^^

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bibimbab versi mujigae

Makan ini bro~ Nasi aduk-aduk ala korea. Bibimbab.. yeeeeaaahh. Dulu udah pernah makan ini. Ga di foto aja. Sekarang ada kesempatan beli lagi , lebihan duit. Di foto deh. Harga 41.000 plus pajak. Isinya nasi , daging giling, wortel, toge, timun, telor, ditambah saos merah ala korea. Side dishnya fried chicken disaosin dan kimchi. Rasanya enak kok. Wajib coba. Udah disesuaikan sama lidah indonesia. Kalau yang asli koreanya gatau gue. Biar merah merona ga pedes sama sekali. Hehehe..

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya. ...

Pho, mie vietnam

Kulineran lagi.. "Kanker" ni kantong.. T_T Gue laper banget meeennn~ cuma minum air putih doang pas berangkat. Gue memutuskan makanan yang mengenyangkan.. Phooo~ Photaichin namanya IDR 44.000 ++ Ukuran small, smallnya aja gede, gimana yang big. Kenyang banget pastinya. Ini mie vietnam dengan irisan daging tipis2 tapi lumayan banyak irisannya. Mienya putih soft gitu, lembut, rasanya ga strong. Jadi makan banyak juga ga bakal begah. Dan.. Gue penasaran sama ini juga. Taraaaa~~~ Lumpia basah bahasa indonesianya. Bahasa kerennya fresh spring roll with shrimp. Wailah. Ini tuh, gara2 gue pengen ngerasain paper rice. Iya, pembungkusnya itu, pembungkusnya itu paper rice direndam air panas, setelah lentur nanti bisa buat bungkus. Isiannya, bihun, selada, udang. Ga puas sama makanan ini karena porsi bihunnya kebanyakan, tapi lumayan ketolong kok sama saosnya yang enak. Nah, ada lagi yang menarik perhatian gue. Tisu basah... Tisu basah buat elap-elap tangan....