Langsung ke konten utama

Fenomena fotoin makanan

Nah ini..
Selain foto wajah sendiri, foto bareng sama temen2 dan keluarga, foto pemandangan, foto tugas, dan contekan.. Loh?
Ada juga fotoin makanan...

Sejak hasil jepretan kamera hp cukup bahkan masuk kategori bagus, ga kalah sama kamera digital dll. Orang-orang makin sering mengabadikan kegiatan sehari-harinya, ya termasuk saat makan..

Ga perlu waktu lama untuk melihat fenomena memfoto makanan.
Pelayan baru naro makanan, ga lama lagi "kita" keluarin hp, membidik dengan pas, daaannn cekreekkk~ itu makanan di foto deh. Pamer2 di medsos deh, jangan lupa ditambahin caption yang bikin orang yang melihatnya penasaran untuk bertanya atau sekedar memuji.

Sadarkah kalian semua. Kalau rata2 orang yang memfoto makanan tidak mencantumkan harga makanan yang dia makan, mmmm... Iya pasti.
Dan ada juga ya yang tidak mencantumkan lokasi dia makan. Ada juga ga cantumin nama makanannya.

Malah kebanyakan orang cuma nulis di captionnya yummy dan sejenisnya, atau late lunch dan semacamnya. Atau iseng2 jajanan dsb.

Captionnya pada cimit2. Bikin orang penasaran, bertanya, biar ag rame deh medsosnya..wkwkwk..
Sampai segitunya pengen banget dikomenin.
Ini ga berlaku buat gue.

Semenjak hp gue ad peningkatan kualitas. Gue akuin, dulu gue ga suka foto. Lah hasilnya burem, malu juga majangnya. Sekarang gue suka foto. Karena gue suka makan, gue jadinya foto juga tu makanan. Tapiii~
Gue mencantumkan caption yang jelas mulai dari nama makanannya, lokasinya, harganya dan fotonya jugalah dan ga lupa tag tempat makannya biar turut ambil bagian dalam mempopulerkan ya walaupun kontribusinya sedikit kalo gue yang lakuin. Ya kan niatnya baik.

Gue jujur sampai sekarang malu fotoin makanan. Kebiasaan, makanan tuh dimakan masih melekat di gue. Jadi gue fotonya buru2, diem2, atu pas lagi sepii.. Atau malah lupa karena masuk perut duluan. Ga harus bgt foto makanan, biasa aj, santai aj.Wkwkwk~

Efek dari yang gue lakuin adalah efek yang ga populer bagi gue sendiri. Karena saking jelasnya caption gue di ig beserta hashtag2nya. Ga ada yang komen. Gimana komen. Udah jelas semua ..wkwkwk. Gue ga menghentikan kebiasaan ini. Kenapa harus berhenti, gue ga nyari rame komen di ig karena sesuatu yang kurang bgt jelasnya. Eheum.. Uhuk~

Kebiasaan fotoin makanan sebetulnya didukung juga sama tampilan makanannya itu sendiri. Makin ke sini tampilan makanan makin cantik dan layak dijadikan objek foto. Kalau dulu foto makanan buat foto menu doang. Sekarang foto makanan sudah menjadi bagian dari isi socmed kita. Ya kann..

Selamat berfoto deh selama ga dilarang, jgn lupa doa dulu sebelum makan.
Bukan foto dulu sebelum makan. Wkwkwkwk..

Sekian..
Annyeong^^

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mi item william wongso dan vanila cream frappucino starbucks

Haha~ kulineran again. :( duit lagi. Gue suka warna hitam, jadi apapun makanan atau minuman yang berwarna hitam dan aman bagi tubuh, gue usahain mencobanya dengan nabung ekstra. Kali ini gue nyoba mi item karya pak William Wongso, pakar kuliner Indonesia. Kalian bisa mengunjungi restoran hidangan Indonesianya di sini. Alamat dan menu-menu umum dibeli udah langsung ada di meja sepertinya. Sepertinya? Iya baru pertama kali. Tau dari mana? Tau dari searching tenant-tenant yang ada di mall kemudian nemu dah makanan hitam di sini. Menu yang ane pilih adalah ... Jenjeng! Wmiitem aglio olio Total IDR 46.000.. Harga aslinya 38.000 sekian. Servicenya 10% dan ditambah ppn. Ya jadi segitulah. Mahal juga ya. Kalian lihatkan mi nya item, porsinya pas, dan itu enak, ada potongan daging ayamnya yang banyak dan gede tapi bumbunya ga meresap sempurna. Kalau dikunyah dominan daging ayam tanpa bumbu. Pakai keju, ini bikin makanan asin gurih-gurih. It's oke lah, terus pakai cabai-c...

Bibimbab versi mujigae

Makan ini bro~ Nasi aduk-aduk ala korea. Bibimbab.. yeeeeaaahh. Dulu udah pernah makan ini. Ga di foto aja. Sekarang ada kesempatan beli lagi , lebihan duit. Di foto deh. Harga 41.000 plus pajak. Isinya nasi , daging giling, wortel, toge, timun, telor, ditambah saos merah ala korea. Side dishnya fried chicken disaosin dan kimchi. Rasanya enak kok. Wajib coba. Udah disesuaikan sama lidah indonesia. Kalau yang asli koreanya gatau gue. Biar merah merona ga pedes sama sekali. Hehehe..

Slonong boy,, dropshipper

Gue sebelumnya gatau istilah ini. Tapi sekarang gue jadi paham, bisa dibilang begitu. Karena kondisi ketidaktahuan saya. Dropshipper itu macem perantara antara penjual dan pembeli. Berperan pula jadi sales. Bedanya, kalo ada barang terjual, nama pengirimnya bukanlah yang punya barang, saat dicatat di agen ekspedisi tapi nama si perantara tadi. Karena pembeli cuma tau si dropshipper nya. Yang saya ga suka dari praktek ini. Saya sebagai pemilik produk merasa jadi "pesuruh" si perantara. Masalahnya, si dropshipper ini tipe slonong boy. Di situs jual beli, dia, tanpa omongan apa-apa, mengklaim dirinya dropshipper yang membeli produk yang saya jual. Saya gatau dia mengiklankan yang bagaimana. Apakah mengambil gambar dan deskripsi dari saya, "tanpa ijin saya".. Atau mengambil katalog barang dari penjual yang lain dengan atau tanpa ijin atau ngambil googling atau punya sendiri tapi dia lagi kehabisan barang, jadinya beli ke saya. Sangat ga jelas sekali asal usulnya. ...